Adapun aku di sini,
Maka di atas kudrat ku sendiri,
Adapun tiadalah aku mampu mengangkat kakiku,
Inikan pula ingin berdiri.
Adapun aku di sini,
Maka tiadalah ku sedari di mana aku berdamping,
Adapun tanah, udara atau kekosongan tiada ku pasti,
Inikan bumi dipijak tiada ku pasti.
Adapun aku di sini,
Maka tiada lah langit berbintang,
Adapun ia tiadalah cahaya,
Inikan denai ranjau tiada ku lihat.
Adapun aku di sini,
Maka ia ranjau menusuk jiwa,
Adapun tiada luka hatta terjelas sengsara,
Inikan aku tersiksa di dalam sepi.
Adapun aku di sini,
Maka kesunyian menghijab siang,
Adapun ia maka butalah cahayanya,
Inikan tiada pedoman ilham dibatas.
..........
Adapun engkau di sini,
Maka hangat lah bara ia,
Adapun malap kian membara lah ia,
Inikan ia membawa cahaya.
Adapun engkau si sini,
Maka bersinarlah 7 petala langit,
Adapun ia membawa kehangatan,
Inikan akhirnya datanglah ia.
Adapun engkau di sini,
Maka adapun tiadalah beranjau ia denai,
Adapun denai tiadalah sukar,
Inikan ranjau masih kelihatan.
Adapun engkau di sini,
Maka terbitlah cahaya,
Adapun kesepian datanglah ia ilham,
Inikan engkau datang membawa harapan.
Adapun engkau di sini sahabat,
Maka tiadalah aku takut,
Adapun kegelapan tiada ku kecut,
Inikan pula ranjau tiada ku gentar.
..........
Maka engkau sahabat,
Tiada aku dapat membalasnya,
Adapun budi engkau tabur,
Hatta engkaulah ilham.
Maka engkau sahabat,
Tiada lagi penderitaan aku merasai,
Adapun engkau di sisi memberi semangat,
Hatta kedatanganmu tiada dapat ku balas.
Maka engkau sahabat,
Tiada lagi aku sengsara dalam sepi,
Adapun engkau menyambut tanganku,
Hatta tiada lah aku terjatuh di jurang itu.
Maka engkau sahabat,
Tiadalah engkau meminta budi ku,
Adapun sahabat jasamu tiada dapat ku tanding,
Hatta tiadalah lain nan penting selainmu.
Maka engkau sahabat,
Tiadalah aku ingin meminta dampingmu,
Adapun Itulah sahabat sejati,
Hatta kekubur hanya penamat pengembaraan...
No comments:
Post a Comment